Saturday, November 21, 2015

Cinta Elif Episode 41 (21 November 2015): Omer Sadar Dari Kritis, Tayyar Juga Selamat!


Cinta Elif Episode 41 (21 November 2015): Omer Sadar Dari Kritis, Tayyar Juga Selamat! || Halo para pecinta drama Turki, jumpa lagi dengan blog kabar sensasi nih, gimana ada yang gak sempat nonton Cinta Elif episode yang ke 41karena dinas malam mingguan? tenang aja, tapi ingat cerita sebelumnya kan? itu loh yang Omer kritis karena tertembak saat membebaskan ibunya Metin, Terus si Tayyar juga terkapar karena ditusuk oleh Husain. Terus-terus, siapa yang akan selamat?

Terus tunggu dulu ya, ini loh buat yang ketinggalan cerita ulang sebelumnya silakan baca di Cinta Elif Episode 40 (20 November 2015).

Dan Cinta Elif Episode 41 (21 November 2015) ceritanya adalah Tayyar akhirnya berhasil dioperasi dan melewati masa kritisnya, dokter ingin telpon polisi tapi Tayyar bilang gak perlu. Tayyar langsung telpon Husain, minta diberi ucapan selamat karena telah melewati masa kritisnya. Husain pun kaget dan kesal karena ternyata Tayyar masih hidup.

Ali memarahi Arda dan Pelin karena tidak memberi tahu hal-hal yang terjadi, bahkan Ali memberikan skor pada Pelin dan bilang bahwa Pelin harus bertanggujawab atas tertembaknya Omer, semua tugas Pelin dicabut karena dianggap terlibat dalam upaya pembunuhan. Pelin syok mendengarnya, Arda pun ikut sedih.

Husain datang ke rumah sakit sembari bawa makanan untuk Elif, Husain curhat sambil nangis-nangis tentang masa lalunya dengan Omer saat masih kecil. Elif pun menenangkan Husain agar tidak merasa bersalah atas tertembaknya Omer karena semua terjadi tiba-tiba! Husain pun masih menagis, lalu bilang pada Elif: "dulu aku berfikir hubunganmu dengan Omer tak bertahan lama, tapi ternyata aku salah! Ternyata kamu orang yang baik, aku berharap kalian bisa keluar dari tempat ini berdua".

Arda marah-marah pada Sammy karena telah meduduh Pelin ingin membunuh Omer hingga akhirnya Ali mennyekornya. Sammy tanya kalo bukan Pelin mata-mata itu siapa? Arda diam lalu bilang: "beri aku waktu, aku akan menemukan orangnya! yang pasti anda akan menyelas karena dan meminta maaf karena telah menuduh Pelin".

Tayyar dapat laporan bahwa dipersidangan si Metin bisa tutup mulut dan tidak memberikan keterangan apapun. Tapi kabar buruknya dokter bilang ginjal Tayyar harus diambil karena bermasalah.

Elif kembali menemui Omer, lalu mulai bicara ini itu agar Omer sadar dari tidurnya tapi nampak tak ada respon apapun. Dokter dan perawat bengong seolah tak ada harapan lagi, tapi Elif tetap berharap dan berusaha membuat Omer terbangun. Elif mencium kening Omer dan tiba-tiba tangan Omer bergerak menggenggam tangan Elif, lalu Omer bilang "apakabar tuan putri?". Elif sangat senang melihat Omer sudah tersadar.

Elif keluar dari ruangan dengan sedih, semua orang penasaran ada apa dengan Omer? dokter juga keluar lalu bilang "selamat Omer sudah sadar". Semua orang lega tapi Elif justru menangis tersedu-sedu. Ibunya Omer pun menennangkan Elif.

Merk menemui Metin di penjara, Metin penasaran mau ngapain? Merk akhirnya mengakui Metin adalah kakaknya. Merk curhat bahwa mendiang ibunya selalu berusaha memberikan isyarat soal Metin dan ibunya. Merk bilang memang selama ini bangga pada ayahnya tapi juga sangat marah atas kelakuannya yang menelantarkan Metin dengan ibunya. Merk bilang kini telah berpaling dari ayahnya tanpa membawa sedikitpun harta dari ayahnya. Metin pun bilang selamat datang adikku karena kini sama-sama menentang ayahnya, Metin lalu curhat bahwa dari dulu selalu memperhatikan Merk, Metin nunggu saat-saat Merk mengakuinya sebagi kakak. Tapi suasana berubah ketika Merk bilang: "aku memang mengakui kau sebagai kakakku, tapi kau musuhku karena ada Nilufer diantara kita, kali ini aku yang akan menang karena aku tinggal bersamanya, aku pastikan begitu kau keluar dari penjara kau sudah tak ada dihatinya lagi". Metin langsung marah dan terus meminta Merk menjahui Nilufer jika tidak Merk akan dibunuh. Tapi Merk cuek dan sama sekali tak takut dengan ancaman Metin lalu pergi begitu saja.

Singkat cerita...

Omer akhirnya dibawa pulang ke rumah, Elif pun terus menemani dan merawat Omer dengan mesranya.

Pelin senang mendengar kabar Omer sudah dibawa kembali ke rumah. Arda berusaha mendekati Pelin dengan mesra tapi seperti biasa Pelin gak mau dan marah-marah.

Arda menemui Nevin, tanya soal siapa yang membawanya dari Bulgaria, bagaimana ciri-cirinya? Tapi Nevin tetep tutup mulut.

Tayyar kembali menelpon Husain lalu mengancamnya tapi justru Husain yang mengancamnya balik karena akan memberikan dokumen-dokumen kejahatannya ke polisi.

Melike mencoba menggoda Omer, "bagaimana nanti kalo kakaknya datang langsung kita lamar Elif saja", Omer bengong "apa kakaknya akan menyetujuinya?". Melike jawab "tentu saja, sambil memukul lengan Omer". Omer pun kesakitan, Elif langsung sok perhatian pada Omer. 

Arda ngajak Pelin menjenguk Omer tapi si Pelin mendadak berubah pikiran karena tak bisa membayangkan bagaimana wajah Omer nanti.

Asli dan Nilufer tiba dirumah Omer. Awalnya asyik ngobrol tapi tiba-tiba suasana jadi hening, Asli dan Nilufer nampak canggung. Lalu tiba-tiba Arda dan Pelin masuk, Pelin terlihat tegang saat bertatapan dengan Omer.

Maaf nih Cinta Elif Episode 41 (21 November 2015) bersambung di postingan berikutnya ya, tetap di blog kabar sensasi.

Cerita selanjutnya Tayyar butuh donor darah, padahal golongan darah Merk beda, terus? selengkapnya baca di Cinta Elif Episode 42 (23 November 2015).

Baca Juga:


Simak terus serial drama Turki kesayangan kamu hanya di blog Kabar Sensasi ya, simpen alamat url-nya sekarang!

Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/